https: img-k.okeinfo.net content 2019 01 18 207 2006336 gunakan-ai-teknologi-transkrip-debat-capres-lebih-canggih-dibanding-google-assistant-XRlpGfD4uU.jpg 
  (Foto: Singularity Hub)

Debat kedua pasangan calon Capres dan Cawapres yang digelar pada 17 Januari 2019 cukup menyita perhatian. Selain beberapa tayangan ulang di YouTube, transkrip kedua paslon juga beredar.

BahasaKita sebagai startup company yang bergerak di bidang teknologi informasi, khususnya teknologi pengenal wicara pun merilis seluruh transkip secara real time debat Capres dan Cawapres yang didapat dari mesin Notula Rapat miliknya.

Bahkan, BahasaKita juga membagikan data analitik terkait porsi ucapan yang menjelaskan jumlah kata-kata yang diucapkan masing-masing calon presiden dan calon wakil presiden.
Menurut Chief Data Scientist PT Bahasa Kita, Oni Bintoro mesin yang digunakan pada Notula Rapat memang cukup sederhana yakni teknologi yang dibuat oleh software yang dikategorikan sebagai NLP (Natural Language Processing).
Ini merupakan cabang ilmu komputer dan linguistik yang membahas interaksi antara komputer dengan bahasa alami manusia. Adapun data analitik seperti kata kunci, kata unik dan kata berulang merupakan fitur yang terdapat pada mesin.
Lebih lanjut Oni juga mengatakan jika saat debat Capres dan Cawapres mesin dibantu oleh Artificial Intelligence (AI) untuk data transkrip yang lebih akurat. Bahkan ia mengungkapkan ini lebih pintar dari Google Assistant.
 

Baca juga: Notula Rapat, Teknologi yang Dipakai Transkrip Debat Capres dan Cawapres

“Memang teknologinya ada Artificial Intelligence (AI), jadi saat kita sedang rapat (sebelumnya) bisa mentranskripkan hanya 80 persen. Akan tetapi dengan AI Notula lebih terlatih dan hampir sempurna,” kata dia.

Jadi sebelumnya, lanjut Oni suara kedua pasangan calon diperkenalkan lebih dahulu ke mesin Notula melalui video yang tersebar di internet.
“Ketika notulanya sudah belajar itu butuh berapa hari untuk adaptasi. Jadi ketika di waktu beikutnya mesin mendengarkan suara kedua pasang Capres dan Cawapres ia hampir tepat. Misalnya, apapun yang diucapkan pak Jokowi itu akan tertranskrip dengan tepat. Kalau namanya tidak terkenal memang sedikit kurang tepat,” pungkas dia.