Setelah sebelumnya kita mengenal apa kelebihan dan kekurangan dari Linux, sekarang kita beranjak ke bagian selanjutnya sekaligus bagian inti dari seri ini karena kita akan mengenal apa itu Remastering.
Seperti yang telah di ketahui sebelum nya, kelebihan yang di miliki sistem operasi berbasis Linux adalah sifat nya yang terbuka, sehingga kita bisa bebas untuk melakukan beberapa perubahan, baik itu perbuhan yang bersifat major maupun minor, atau bahkan kedua nya yaitu secara total. Proses modikasi inilah yang sering di sebut sebagai Remastering atau remaster saja.
Remastering (istilah diambil dari proses produksi audio) merupakan suatu proses mengubah perangkat lunak untuk distribusi pribadi atau bisa juga di artikan sebagai sebuah proses membuat master baru untuk sebuah album,film, atau ciptaan lainnya dari hasil cipta yang sebelumnya sudah ada. Sedangkan menurut Wikipedia, Software Remastering adalah sebuah proses kostumisasi software untuk sendiri atau penggunaan “off-label” (tergantung dari legalitas distribusi). Penggunaan teknik ini diasosiasikan dengan distribusi Linux, yang mana sebagian besar dari distribusi Linux merupakan hasil dari proses remastering. Dalam sejarah perkembangan Open Source, awalnya penggunaan istilah remaster pada Linux sendiri mulai dipopulerkan oleh Klaus Knopper sang pencipta Distro Linux LiveCD-Knoppix yang mana Knoppix sendiri merupakan hasil remaster dari Debian.
Seri Remastering Sistem Operasi Berbasis Linux:
Bagian 1: Pengenalan
Bagian 2: Kelebihan dan Kekurangan Dari Linux (Sudut Pandang Masyarakat Awam)
Bagian 3: Pengertian Remastering
Bagian 4: Proses Remastering (Mengganti Identitas dan Merubah Paket Aplikasi)
Bagian 5: Mengubah Plymouth (Booting and Shutdown Animation) di Linux
Bagian 6: Mengemas Sistem Operasi Dalam Bentuk .ISO
0 Komentar